Program
Audit
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai program audit, perlu diketahui
terlebih dahulu perbedaan antara prosedur audit dan program audit.
- Prosedur audit adalah langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam melakukan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efesien dan efektif. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti audit seperti diantaranya: konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry), dsb.
- Program audit yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan proses audit yakni perencanaan audit, pekerjaan lapangan dan pelaporan.
Lingkup dari program audit yang dilakukan perusahaan ada tiga, yaitu:
a. Tujuan
Pemeriksaan
b. Prosedur
Audit yang akan dijalankan
c.
Kesimpulan Pemeriksaan
Klasifikasi Audit Program:
1.
Compliance test (Pengujian kepatuhan)
Pengujian kepatuhan atau compliance test adalah pengujian terhadap
bukti-bukti pembukuan yang mendukung transaksi yang dicatat perusahaan untuk
mengetahui apakah setiap transaksi yang terjadi telah diproses dan dicatat
sesuai dengan sistem dan prosedur yang diterapkan manajemen.
Fokus perhatian yang dilakukan dalam compliance test adalah:
-
Kelengkapan Dokumen Pendukung (supporting
document)
-
Kebenaran Perhitungan Matematis (footing, cross
footing, extension)
-
Otorisasi
dari berwenang
-
Kebenaran
nomor perkiraan (debit/kredit)
-
Kebenaran
posting ke buku besar (GL)
Contoh compliance test:
- Test of Control
Dalam melakukan pengujian kepatuhan yang
berupa test of control, berikut beberapa contoh kegiatan yang biasa dilakukan oleh auditor
diantaranya
yaitu tanya jawab dengan personel yang tepat, reperform prosedur klien, uji
dokumen, catetan dan laporan, observasi aktivitas kontrol.
- The Procedures for Understanding Internal Control
•
Tanya jawab dengan personel klien
•
Membaca dan menganalisis dari sistem dan
kebijakan klien
•
Uji dokumen
2.
Substantive test (Pengujian Substantif)
Pengujian
substantif atau substantive test pengujian
terhadap kewajaran saldo-saldo perkiraan laporan keuangan (neraca dan laba
rugi).
- Test of Details of Balance
Dalam melakukan pengujian substantif test of details of balance, auditor biasanya berfokus terhadap saldo akhir general ledger atau buku besar. TDB atau test of details of balance ini biasanya dilakukan untuk menguji kebenaran unit moneter dari akun (nilai rupiah saldo akun). Berikut beberapa contoh prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor:
1. konfirmasi saldo piutang
2. pengujian cut off penjualan
3. rekonsiliasi bank (contoh sebelumnya)
4. pemeriksaan fisik persediaan
5. pemeriksaan dokumen utang
- Analitycal Procedures
Analytical procedure yang lazim digunakan oleh auditor yakni perbandingan
antara data berjalan dengan data laporan keuangan sebelumnya.
a Tujuan:
-
Memahami bisnis klien
-
Mengetahui kemampuan klien terhadap goingconcern
-
Menemukan indikasi potensi salah saji
-
Mempersempit fokus audit
b. Ilustrasi: "perubahan signifikan dalam saldo laba kotor" yang kemudian dilakukan audit terhadap indikasi salah saji dalam HPP
Biasanya setiap kantor akuntan publik atau KAP
memiliki dan membuat program auditnya sendiri. Namun dalam membuatnya para
auditor dapat melihat beberapa contoh program audit yang banyak tersebar di
media. Berikut merupakan beberapa contoh dari program
audit baik yang dilakukan dengan compliance test maupun dengan substantif test.
Semoga bermanfaat :)
-AR-
Ria Nur Rizqiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar